PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sekretaris Profesional
Sekretaris
professional adalah orang yang berprofesi untuk membantu pimpinan dalam
menyelesaikan tugas perkantoran yang berkaitan dengan kegiatan tulis-menulis,
atau kegiatan catat-mencatat denagn penuh disiplin, bertanggungjawab dan
berkepribadian baik.
Jabatan
sekretaris penting sekali artinya bagi organisasi karena seorang sekretaris
menangani beberapa tugas dalam waktu bersama. Komputer dan teknologi
perkantoran bukan suatu masalah, bahkan membuat pekerjaan menjadi menarik.
Sebagai asisten bagian administrasi membutuhkan kemampuan dalam menentukan
prioritas, melakukan koordinasi, dan mengorganisasikan sumber-sumber. Sebagai
manajer perkantoran sikap dan perilaku professional akan banyak menentukan keberhasilan
dalam pekerjaan sehari-hari.
a) Mengorganisasikan
Langkah pertaman yang
harus dilakukan sebagai manajer perkantoran adalah mendaftar apa saja tugas
serta apa saja yang harus dikerjakan dan beri skala prioritas.
b) Setiap
hari , kita adalah manajer waktu
Sekretaris professional
yang berhasil adalah manajer ahli mengelola waktu.
c) Jika
memperhatikan jadwal sehari-hari, mungkin kita akan menemukan
pengalaman-pengalaman kerja di waktu lalu yang tidak efisien. Pelatihan dapat
dilakukan seakan-akan kita sedang menjelaskan pekerjaan rutin pada seseorang.
d) Rencana
jangka panjang perkantoran
Sekertaris professional menyikapi
rencana perkantoran sama seperti seorang manajer. Ia mengantisipasi kegiatan
perkantoran, merencanakan dan mengkoordinasikannya untuk jangka panjang.
e) Meningkatkan
kemampuan membuat keputusan
Keputusan
yang baik bukan terjadi karena kebetulan dan keberuntungan semata-mata,
melainkan adanya pemahaan tentang proses penentuan kualitas pengambilan
keputusan. Jika kita tiddak bimang, mempunyai kepastian dan keyakinan, maka
kita akn menjadi seorang karyawan yang sangat bernilai bagi organisasi.
f) Meningkatkan
keterampilan perkantoran
Kemampuan
dan keterampilan harus dilandasi oleh penguasaan keterampilan perkantoran.
Dengan beritu, kemampuan kerja dapat meningkat lebih jauh.adapun latar belakang
selalu ada kemungkinan untuk meningkatkankemampuan berhubungan dengna profesi.
g) Pentingnya
meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Apabila
menulis surt, berbicara di telepon atau membuat presentasi maka kita harus
mampu mewakili organisasi. Menulis dengan keyakinan
h) Jadikan
setiap surat mempunyai nilai jual
Setiap
surat yan dkeluar dari kantor adalah surat penjualan. Surat ini memantulkan
citra pimpinan dan organisasi. Sebagai seorang sekretaris, dalam perjalanan
waktu dapat turut membangun ataupun merusak citra tersebut melalui cara ketika
menangani surat-menyurat.
1.
Syarat
– Syarat Menjadi Sekretaris Profesional
Sekretaris harus mempunyai
syarat-syarat seperti kepribadian yang baik, mengetahui bahasa dan pengetahuan
umum yang baik serta keterampilan atau keahlian kerja perkantoran agar dalam
melaksanakan semua pekerjaannya dapat diselesaikan dengan baik dan dapat
mempertanggungjawabkan pekerjaannya.Syarat-syarat yang harus dijalani oleh
seorang sekretaris untuk dapat menjadi sekretaris profesional sebagai berikut :
a. Menguasai
seluk beluk kantor.
b. Memiliki
ilmu pengetahuan khusus/spesialisasi yang sesuai/relevan dengan aktivitas
kantornya.
c. Menguasai
pengetahuan umum dengan banyak membaca, belajar maupun menyimak siaran media
massa.
d. Menguasai
bahasa dengan baik dan benar sesuai kebutuhan perusahaan.
e. Berpengetahuan
dan mampu melaksanakan tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan seperti
korespondensi, mengetik dengan cepat dan akurat, mengoprasikan mesin-mesin
kantor, pelayanan tamu.
f. Memiliki
kepribadian yang sesuai dengan profesinya sebagai sekretaris. (Ursula Ernawati,
2004:21)
2.
Peranan
Sekretaris Profesional
Sekretaris
profesional sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi, karena seorang sekretaris
diharapkan dapat membantu melaksanakan tugas-tugas pimpinan agar dapat
berkonsentrasi terhadap pekerjaan manajerial dengan baik. Menurut Saiman
(2002:37-38) peran sekretaris yaitu:
a. Sebagai
perantara atau saluran komunikasi dan pembinaan hubungan yang baik bagi orang
yang ingin berhubungan dengan pimpinan.
b. Sebagai
sumber informasi yang diperlukan pimpinan dalam memenuhi fungsi, tugas, dan
tanggungjawab.
c. Sebagai
pelanjut keinginan pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas.
d. Alternatif
pemikiran dari pimpinan dalam ide-ide.
e. Sebagai
faktor penunjang dalam keberhasilan dan cerminan pimpinan bagi bawahan.
f. Penentuan
kebijakan yang berlaku bagi pegawai bawahan secara adil yaitu mengenai
pengaturan penempatan pegawai yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan.
g. Memberikan
motivasi kerja kepada pegawai bawahan sehingga pekerjaan dapat bejalan lancar
dan berhasil baik.
h. Memberikan
rasa bangga dan puas kepada pegawai bawahan dalam menjalankan pekerjaan.
i.
Menerima pendapat dan
usul bawahan dalam berbagai masalah.
j.
Mengadakan pendekatan
kepada pegawai bawahan untuk lebih mengerahkan dan mengetahui kelemahan dan
kehendak pegawai bawahan.
3.
Sikap
Profesional Sekretaris di Era Global
Sebagai
seorang sekretaris profesional di era global, di mana pada era ini telah
bergaung apa yang dinamakan era informasi, era komunikasi, era pasar bebas,
bahkan era reformasi maka mereka yang bergerak di bidang sekretaris haruslah
mempunyai sikap yang memenuhi kriteria profesional, antara lain :
a. Setia
terhadap Profesi
Kesetiaan terhadap
profesi merupakan hal yang mutlak bagi sekretaris profesional. Seorang
Sekretaris Profesional harus mempunyai tanggung jawab sosial yang tinggi dari
sekedar ganjaran/imbalan. Para sekretaris profesional wajib membaktikan
keahlian mereka semata-mata kepada kepentingan klien yang mereka layani, tanpa
menghitung untung-ruginya sendiri.
b. Mantap
dalam Body of Knowledge dan
intelektualitasnya
Mantap dalam Body of
knowledge dan intelektualitasnya, dapat diartikan bahwa Sekretaris Profesional
di era global haruslah digarap oleh orang yang mempunyai keahlian secara
ilmiah. Mempunyai keterampilan-keterampilan teknis di bidang sekretaris yang
diperlukan untuk mempersiapkan fasilitas-fasilitas atau pelayanan-pelayanan
pokok. Untuk memperoleh keterampilan ini, tentu saja harus melalui masa
pendidikan yang lama.
c. Mengembangkan
keterampilan khusus, unik, dan essensial
Agar para sekretaris
bekerja profesional dan menghasilkan sesuatu yang kualitasnya baik, maka
prinsipnya adalah mereka harus memperhatikan mutu dari keterampilan dan
keahlian yang diaplikasikannya, secara spesifik, unik, dan essensial.
d. Memiliki
Kualitas yang Baik dalam Pelayanan Komunikasi
Dengan demikian ia
harus menguasai teknologi komunikasi mutakhir bagi pelayanan publik dan
memiliki tanggungjawab sosial yang tinggi dibidang profesinya.Keterampilan
berkomunikasi menjadi dasar atau pedoman bagi seorang sekretaris profesional
dalam berhubungan dengan orang lain atau dalam melakukan berbagai kegiatan.
e. Menjadi
Anggota Ikatan Profesi Sekretaris
Sebagai sekretaris
profesional, maka ia harus memasuki keanggotaan dari profesinya, dengan kata
lain ia harus menjadi anggota dari suatu organisasi Profesi Sekretaris yang
kuat, sehingga dapat membina profesinya.
f. Taat
pada Norma – Norma Profesional
Taat pada norma-norma
profesional dapat diartikan harus taat pada Kode Etik dari ikatan profesi
sekretaris yang telah ditentukan.
g. Memiliki
Kebebasan Menjalankan Profesinya
Prinsip otonomi
diberlakukan bagi setiap sekretaris profesional, karena seorang sekretaris
profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya.
B.
Kepribadian
Sekretaris Profesional
Kepribadian
sering diidentikkan dengan identitas seseorang, baik yang menyangkut watak,
sifat, perbuatan atau tindakan yang merupakan usaha seseorang dalam
mengaktualisasikan terus menerus jati dirinya. Kepribadian sekretaris penting
dibangun dan dikembangkan terus menerus guna membangun profesionalisme agar
sekretaris mampu membawakan dirinya dengan baik di hadapan pimpinan, rekan
kerja, dan pihak luar. Kepribadian sekretaris profesional dapat dikembangkan
dari berbagai segi yang mencakup hal-hal berikut ini :
1.
Mengenal
Diri dengan baik
Untuk
mengenal diri dengan baik, sekretaris harus jujur dalam menilai diri sendiri.
Hal ini akan membawa sekretaris untuk berpikir positif, optimis, dan menghargai
orang lain. Kebanyakan orang mengalami kesulitan untuk mengenal diri dengan
baik terutama untuk mengakui kekurangan atau kelemahannya. Sekretaris
profesional tidak pernah menutup diri dan selalu terbuka dengan siapa pun untuk
mendapatkan masukan-masukan bagi pengembangan kepribadiannya.
Dengan
demikian, mengenal diri dengan baik dan mengembangkannya secara positif,
sekretaris tidak boleh memberikan kekurangan mendominasi hidupnya. Oleh karena
itu, ada hal-hal yang perlu dilakukan sebagai berikut:
a. Menciptakan
kepribadian yang lebih baik dalam melaksanakan tugas sekretaris.
b. Mencari
kelebihan yang terpendam dalam diri.
c. Menghilangkan
kebiasaan-kebiasaan buruk pada diri.
d. Terbuka
dengan rekan kerja mengenai pribadi Anda.
e. Jangan
merusak diri dengan ketakutan-ketakutan yang tidak beralasan.
2.
Siap
untuk Menerima Kritik
Seorang
sekretaris harus terbuka menerima kritik baik dari pimpinan maupun rekan kerja.
Kita tidak boleh menganggap sepele kritik tersebut, namun kita harus kritis
terhadap kritik yang diajukan pada kita dan tidak boleh menanggapi kritik
secara arogan dan tergesa-gesa dengan mengatakan kritik tersebut tidak pas
diajukan pada kita.
3.
Membentuk
Sikap Positif
Sekretaris
profesional selalu diharapkan membentuk sikap yang positif. Misalnya kita
dihadapkan dengan pimpinan yang mempunyai tugas banyak, sehingga tidak jarang
pimpinan menuntut lebih dari kita. Bisa terjadi kita kesal atas sikap pimpinan
dan menumpahkan kesalahan pada rekan kerja lainnya. Sebagai sekretaris
profesional, kita harus memiliki sikap positif atas keadaan tersebut. Kita
perlu membantu pimpinan semaksimal mungkin dan mendukung pimpinan.
Bentuk
sikap yang positif lain lain dalam diri sekretasi antara lain:
a. Bertanggung
jawab atas pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada sekretaris;
b. Ramah
dalam menerima tamu walaupum tamu tersebut membuat jengkel sekretaris;
c. Selalu
mengoreksi hal-hal yang baru dikerjakan;
d. Bersikap
tenang atau tidak panik saat menghadapi situasi genting atau menghadapi
pekerjaan yang menumpuk dan harus diselesaikan semua dengan segera;
e. Mau
belajar dari kesalahan yang telah diperbuat;
f. Penuh
perhatian terhadap pimpinan dan rekan kerja lainnya;
g. Bersikap
terbuka.
C.
Pola
Pikir Sekretaris Profesional
Pola pikir sekretaris profesional yang
penting untuk senantiasa dibangun dan dikembangkan adalah cara berpikir
positif, konstruktif, dan efektif.
1.
Berfikir
Positif
Berpikir
positif merupakan cara pandang seseorang terhadap berbagai masalah dengan
kacamata yang positif sehingga akan menghasilkan sesuatu yang positif juga.
Sekretaris harus memiliki cara berfikir postif karena sekretaris merupakan
orang yang dekat dengan pimpinan dan berhadapan dengan pihak luar, termasuk
dengan customer. Pimpinan sebagai
ujung tombak perusahaan senantiasa dibebani masalah yang begitu kompleks. Tidak
jarang sekretaris menjadi sasaran bila ada sesuatu yang kurang beres, walaupun
itu bukan mutlak kesalahan anda.
Beberapa contoh perbandingan seorang sekretaris yang mampu
berpikir positif dan negatif dapat dilihat sebagai berikut :
PIKIRAN NEGATIF
|
PIKIRAN POSITIF
|
Pimpinan
tidak menyukai saya
|
Saya
akan berusaha bekerja semaksimal mungkin agar pimpinan mengetahui potensi
saya sebenarnya dan menyukai saya karena kemampuan saya
|
Saya
gagal melaksanakan tugas
|
Saya
gagal tetapi saya akan mencoba lagi
|
2.
Berpikir
Konstruktif
Berpikir
konstruktif berarti membangun kesadaran yang bersifat membina, membangun, dan
memperbaiki, sehingga kita tidak tenggelam dalam alam yang pesimis dan
ketakutan yang tidak beralasan. Bila kita sudah berpikir positif atas segala
sesuatu yang hendak kita lakukan atau merupakan refleksi atas kegiatan kita,
maka kita tidak harus berhenti sampai disitu. Kita harus membangun pikiran yang
konstruktif agar tidak jauh ke pola lama dimana kita banyak mengalami kegagalan
atau kesalahan dalam melaksanakan tugas. Contoh berikut ini kiranya sangat
membantu untuk mengembangkan berpikir konstruktif.
PIKIRAN NEGATIF
|
PIKIRAN KONSTRUKTIF
|
Saya
akan bekerja semaksimal mungkin
|
Untuk
bekerja maksimal, saya harus mencari metode baru untuk melakukan tugas yang
diberikan oleh pimpinan
|
Saya
gagal tetapi saya akan mencoba lagi
|
Saya
akan mencari usaha agar saya tidak gagal
|
Saya
akan menyempurnakan tugas saya
|
Tugas
dari pimpinan akan saya kerjakan dengan jalan apapun selama itu positif,
misalnya banyak bertanya atau membaca banyak literatur
|
3.
Berpikir
Efektif
Berpikir
efektif berarti cara pandang seseorang untuk mencapai suatu tujuan melalui
kecakapan yang dimiliki. Sekretaris tidak hanya berpikir sampai pada berpikir
konstruktif atau berpikir membangun. Namun, ia juga harus memiliki cara pandang
yang mengarah pada pencapaian tujuan dengan pemikiran yang praktis dan
sistematis.
Dengan
demikian, apabila sekretaris sudah memikirkan segala sesuatunya, baik proses
maupun hasil yang akan dicapai secara praktis dan sistemmatis maka tugas-tugas
akan diselesaikan dengan baik, tanpa banyak biaya (waktu, tenaga, pikiran,
uang, atau materil) dan tujuan dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan
D.
Perilaku
Sekretaris Profesional
Perilaku sekretaris profesional biasanya
lebih ditekankan pada cara bertingkah laku dalam melaksanakan tugas dan dalam
menjalin relasi komunikasi dengan orang lain. Untuk menjadi sekretaris
profesional ada beberapa segi yang dapat dikembangkan sebagai berikut:
1. Pola
Bekerja yang Efisien
Bekerja
secara efisien berarti mengembangkan cara kerja yang sederjana dan cepat,
menghemat tenaga dan biaya, serta menggunakan sarana yang dapat mempercepat
terselesaikannya tugas.
2. Membangun
Hubungan Baik dengan Berbagai Pihak
Salah
satu ciri khas sekretaris profesional adalah sekretaris yang mampu membuka diri
dan membina hubungan yang baik dengan berbagai pihak: dengan pimpinan, rekan
kerja atau dengan relasi dan keluarga pimpinan, serta pihak-pihak lain yang
lebih luas.
Membina
hubungan dengan pimpinan perlu dilakukan karena sekretaris merupakan orang yang
selalu dekat dengan pimpinan dan siap membantu dalam melaksanakan tugas
pimpinan.
Secara
umum hal-hal yang harus diperhatikan untuk mengembangkan pola pikir yang baik
meliputi sebagai berikut:
a. Kemampuan
memberi perhatian walaupun pihak yang kita temui menjengkelkan, bahkan memarahi
atau menegur kita.
b. Kemampuan
berbicara dengan jelas dan langsung pada tujuan atau tidak terbelit-belit.
c. Menampakkan
wajah yang ramah.
d. Kemampuan
untuk bersikap terus terang, misalnya mengakui kesalahan bila memang melakukan
kesalahan.
e. Kemampuan
untuk memahami orang lain, baik pimpinan, rekan kerja maupun relasi pimpinan.
f. Terbuka
atas segala kritik dan selalu introspeksi atas kejadian yang baru dialami.
g. Memiliki
dayan tangkap yang baik sehingga selalu tanggap akan pembicaraan orang lain.
E.
Penampilan
Sekretaris Profesional
Penampilan menjadi poin bagi sekretaris
karena sekretaris berperan sebagai “filter”
bagi pimpinan dimana sekretaris menerima tamu-tamu pimpinan, mengikuti pimpinan
dalam pertemuan-pertemuan. Kita tahu bahwa pimpinan merupakan orang penting di
perusahaan, maka otomatis sekretaris tidak dapat membawakan dirinya dengan ala
kadarnya karena tamu yang datang akan bertemu dengan pimpinan bukan dengan
orang sembarangan. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dipakai untuk menilai
penampilan seorang sekretaris :
1. Kebersihan
dan Kesehatan Diri
Sekretaris profesional
harus mampu menampilkan jati dirinya, baik melalui penampilan fisik maupun
kecakapannya dalam pelaksanaan tugas. Penampilan fisik tersebut dapat dilihat
dari kebersihan dan kesehatan dirinya. Kebersihan dan kesehatan sekretaris
harus tetap terjaga bahkan harus mengalami peningkatan sehingga menambah rasa
percaya diri sekretaris.
2. Kerapian
dan Daya Tarik Pribadi
Penampilan
sekretaris tidak hanya harus bersih dan sehat, tetapi juga harus rapi dan
menarik, misalnya rambut tertata rapi, busana yang dikenakan tidak kusut.
Walaupun sekretaris bekerja sepanjang hari, namun sekretaris tidak boleh cuek
untuk masalah kerapian.
3. Ekspresi
Suara dan Tingkah Laku
Jangan mengabaikan
suara anda apabila sedang ingin membuat orang lain terkesan. Sebagai sekretaris
tidak lepas dari penggunaan suara yang baiku untuk pembicaraan lewat telepon
atau langsung berhadapan dengan seseorang. Tentu saja kualitas suara harus
diutamakan agar orang lain “betah” berbincang-bincang dengan anda.
4. Busana
dan Tata Rias
Busana yang dikenakan
sekretaris akan ikut mempengaruhi penampilan sekretaris. Oleh karena itu,
sekretaris tidak boleh sembarangan mengenakan busana. Penampilan menarik
melalui busana yang dipakai bukan berarti harus mahal dan produk luar negeri.
Pada dasarnya orang lebih tertarik
dengan seseorang yang mampu menjaga kebersihan dan kesehatan tubuhnya, rapi,
tingkah laku yang wajar, serasi dalam berbusana, rias wajah yang tidak
mencolok. Anda harus memperhatikan itu semua karena penampilan dapat menunjang
pekerjaan. Anda akan disenangi oleh setiap orang karena penampilan anda menarik
baik dari dalam maupun dari luar. Ingatlah kata pepatah bahwa penampilan dari
dalam (inner beauty) akan membuat
orang senang bergaul dengan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar